Minggu, 27 September 2009

Tabel Periodik

| |

Tabel periodik

Tabel periodik unsur-unsur kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel. Setiap unsur didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang unsurnya.

Tabel periodik standar memberikan informasi dasar mengenai suatu unsur. Ada juga cara lain untuk menampilkan unsur-unsur kimia dengan memuat keterangan lebih atau dari persepektif yang berbeda.

Golongan

Kolom dalam tabel periodik disebut golongan. Ada 18 golongan dalam tabel periodik baku. Unsur-unsur yang segolongan mempunyai konfigurasi elektron valensi yang mirip, sehingga mempunyai sifat yang mirip pula.

Ada tiga sistem pemberian nomor golongan. Sistem pertama memakai angka Arab dan dua sistem lainnya memakai angka Romawi. Nama dengan angka Romawi adalah nama golongan yang asli tradisional. Nama dengan angka Arab adalah sistem tatanama baru yang disarankan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Sistem penamaan tersebut dikembangkan untuk menggantikan kedua sistem lama yang menggunakan angka Romawi karena kedua sistem tersebut membingungkan, menggunakan satu nama untuk beberapa hal yang berbeda.

Cara menampilkan tabel periodik

Tabel periodik standar

Aturan pewarnaan nomor atom dalam tabel periodik di atas:

  • Unsur yang nomor atomnya berwarna biru berwujud cair pada keadaan suhu dan tekanan standar (STP),
  • Unsur yang nomor atomnya berwarna hijau berwujud gas pada keadaan STP,
  • Unsur yang nomor atomnya berwarna hitam berwujud padat pada keadaan STP,
  • Unsur yang nomor atomnya berwarna merah adalah unsur sintetis (selalu berwujud padat pada keadaan STP),
  • Unsur yang nomor atomnya berwarna kelabu (dan warna latarnya lebih terang dari unsur-unsur lainnya) belum ditemukan (unsur tersebut diberi warna berdasarkan sifat yang kira-kira akan dimiliki oleh unsur tersebut ketika ditemukan).

Penjelasan struktur tabel periodik

Jumlah kulit elektron yang dimiliki sebuah atom menentukan periode atom tersebut. Setiap kulit memiliki beberapa subkulit, yang terisi menurut urutan berikut ini, seiring dengan bertambahnya nomor atom:

1s
2s 2p
3s 3p
4s 3d 4p
5s 4d 5p
6s 4f 5d 6p
7s 5f 6d 7p
8s 5g 6f 7d 8p
...

Berdasarkan hal inilah struktur tabel disusun. Karena elektron terluar menentukan sifat kimia suatu unsur, unsur-unsur yang segolongan umumnya mempunyai sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur segolongan yang berdekatan mempunyai sifat fisika yang mirip, meskipun massa mereka jauh berbeda. Unsur-unsur seperiode yang berdekatan mempunyai massa yang hampir sama, tetapi sifat yang berbeda.

Sebagai contoh, dalam periode kedua, yang berdekatan dengan Nitrogen (N) adalah Karbon (C) dan Oksigen (O). Meskipun massa unsur-unsur tersebut hampir sama (massanya hanya selisih beberapa satuan massa atom), mereka mempunyai sifat yang jauh berbeda, sebagaimana bisa dilihat dengan melihat alotrop mereka: oksigen diatomik adalah gas yang dapat terbakar, nitrogen diatomik adalah gas yang tak dapat terbakar, dan karbon adalah zat padat yang dapat terbakar (ya, berlian pun dapat terbakar!).

Sebaliknya, yang berdekatan dengan unsur Klorin (Cl) di tabel periodik, dalam golongan Halogen, adalah Fluorin (F) dan Bromin (Br). Meskipun massa unsur-unsur tersebut jauh berbeda, alotropnya mempunyai sifat yang sangat mirip: Semuanya bersifat sangat korosif (yakni mudah bercampur dengan logam membentuk garam logam halida); klorin dan fluorin adalah gas, sementara bromin adalah cairan bertitik didih yang rendah; sedikitnya, klorin dan bromin sangat berwarna.

Periodisitas Sifat Kimia

Nilai utama dari tabel periodik adalah kemampuan untuk memprediksi sifat kimia dari sebuah unsur berdasarkan lokasi di tabel. Perlu dicatat bahwa sifat kimia berubah banyak jika bergerak secara vertikal di sepanjang kolom di dalam tabel dibandingkan secara horizontal sepanjang baris.

Kelompok dan Perioda

  • Kelompok adalah kolom dalam tabel unsur kimia.

Kelompok bisa dianggap sebagai metode yang paling penting dari mengklasifikasi elemen. Pada beberapa kelompok, unsur-unsurnya ada yang sangat mirip dan memiliki tren yang jelas jika ditelusuri menurun di dalam kolom. kelompok - kelompok ini sering diberi nama umum (tak sistematis) sebagai contoh: alkali, alkalin, halogen dan gas mulia. Beberapa kelompok lainnya dalam tabel tidak menampilkan sebanyak persamaan maupun tren vertikal (sebagai contoh Kelompok 14 dan 15), kelompok ini tidak memiliki nama umum.

  • Baris dalam tabel periodik elemen.

Walaupun kelompok-kelompok adalah cara yang paling umum untuk mengklasifikasi elemen, ada beberapa bagian di tabel unsur yang tren horisontalnya dan kesamaan sifatnya lebih penting dan mencolok daripada tren vertikal. Fenomena ini terjadi di d-blok (atau "logam transisi"), dan terutama f-blok, dimana lantinida dan actinida menunjukan sifat berurutan yang sangat mencolok.

Tren Periodisitas dalam Golongan

Teori struktur atom kuantum mekanika modern menjelaskan tren kelompok dengan memproposisikan bahwa unsu dalam kelompok yang sama memiliki konfigurasi valensi elektron yang sama, yang merupakan faktor terpenting penyebab sifat kimia. Unsur-unsur dalam kelompok yang sama juga menunjukkan pola radius atom, energi ionisasi, dan electronegativity. Dari urutan atas ke bawah dalam kelompok, radius atom elemen bertambah besar. Karena lebih abnyak susunan energi yang terisi, elektron valensi terletak lebih jauh dari inti. Dari urutan atas, setiap unsur memiliki energi ionisasi yang lebih rendah dari unsur sebelumnya karena lebih mudahnya sebuah electron terlepas karena atom tidak terikat seketatnya. Demikian pula, sebuah kelompok juga amenampilkan penurunan electronegativity dari urutan atas ke bawah karena peningkatan jarak antara elektron valensi dan inti.

Tren Periodisasi Perioda

Tren periodisas dari energi ionisasi Semua perioda bermulai pada titik minimum alkali, adan berakhir pada titik maximum di gas mulia.

Unsur-unsur dalam periode yang sama memiliki tren radius atom, energi ionisasi, electron Affinity, dan electronegativity. Dari kiri ke kanan, radius atom biasanya menurun. Hal ini terjadi karena setiap elemen mendapat tambahan proton dan elektron yang menyebabkan electron tertarik lebih dekat ke inti. Penurunan radius atom ini juga menyebabkan meningkatnya energi ionisasi jika bergerak dari urutan kiri ke kanan. Semakin rapat terikatnya sebuah elemen, semakin banyak energi yang diperlukan untuk mengambil sebuah electron. Demikian juga electronegativity, yang meningkat bersamaan dengan energi ionisasi karena tarikan oleh inti pada elektron. Afinitas Electron juga mempunyai tren, walau tidak semenyolok pada sebuah perioda. Logam (bagian kiri dari perioda) pada umumnya memiliki afinitas electron yang lebih rendah dibandingkan electron nonmetals (perioda sebelah kanan), dengan pengecualian gas mulia.

Sejarah

Tabel periodik pada mulanya diciptakan tanpa mengetahui struktur dalam atom: jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom lalu dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara beberapa sifat tertentu dan massa atom unsur-unsur tersebut, akan terlihat suatu perulangan atau periodisitas sifat-sifat tadi sebagai fungsi dari massa atom. Orang pertama yang mengenali keteraturan tersebut adalah ahli kimia Jerman, yaitu Johann Wolfgang Döbereiner, yang pada tahun 1829 memperhatikan adanya beberapa triade unsur-unsur yang hampir sama.

Beberapa triade

Unsur

Massa atom

Kepadatan

Klorin

35,5

0,00156 g/cm3

Bromin

79,9

0,00312 g/cm3

Iodin

126,9

0,00495 g/cm3

Kalsium

40,1

1,55 g/cm3

Stronsium

87,6

2,6 g/cm3

Barium

137

3,5 g/cm3

Temuan ini kemudian diikuti oleh ahli kimia Inggris, yaitu John Alexander Reina Newlands, yang pada tahun 1865 memperhatikan bahwa unsur-unsur yang bersifat mirip ini berulang dalam interval delapan, yang ia persamakan dengan oktaf musik, meskipun hukum oktaf-nya diejek oleh rekan sejawatnya. Akhirnya, pada tahun 1869, ahli kimia Jerman Lothar Meyer dan ahli kimia Rusia Dmitry Ivanovich Mendeleyev hampir secara bersamaan mengembangkan tabel periodik pertama, mengurutkan unsur-unsur berdasarkan massanya. Akan tetapi, Mendeleyev meletakkan beberapa unsur menyimpang dari aturan urutan massa agar unsur-unsur tersebut cocok dengan sifat-sifat tetangganya dalam tabel, membetulkan kesalahan beberapa nilai massa atom, dan meramalkan keberadaan dan sifat-sifat beberapa unsur baru dalam sel-sel kosong di tabelnya. Keputusan Mendeleyev itu belakangan terbukti benar dengan ditemukannya struktur elektronik unsur-unsur pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Posting By : Panji Kusuma Yudha

0 komentar:

top

Posting Komentar