Tabel periodik
Tabel periodik unsur-unsur kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel. Setiap unsur didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang unsurnya.
Tabel periodik standar memberikan informasi dasar mengenai suatu unsur.
Golongan
Kolom dalam tabel periodik disebut golongan.
Cara menampilkan tabel periodik
Aturan pewarnaan nomor atom dalam tabel periodik di atas:
- Unsur yang nomor atomnya berwarna biru berwujud cair pada keadaan suhu dan tekanan standar (STP),
- Unsur yang nomor atomnya berwarna hijau berwujud gas pada keadaan STP,
- Unsur yang nomor atomnya berwarna hitam berwujud padat pada keadaan STP,
- Unsur yang nomor atomnya berwarna merah adalah unsur sintetis (selalu berwujud padat pada keadaan STP),
- Unsur yang nomor atomnya berwarna kelabu (dan warna latarnya lebih terang dari unsur-unsur lainnya) belum ditemukan (unsur tersebut diberi warna berdasarkan sifat yang kira-kira akan dimiliki oleh unsur tersebut ketika ditemukan).
Penjelasan struktur tabel periodik
Jumlah kulit elektron yang dimiliki sebuah atom menentukan periode atom tersebut. Setiap kulit memiliki beberapa subkulit, yang terisi menurut urutan berikut ini, seiring dengan bertambahnya nomor atom:
1s
2s 2p
3s 3p
4s 3d 4p
5s 4d 5p
6s 4f 5d 6p
7s 5f 6d 7p
8s 5g 6f 7d 8p
...
Berdasarkan hal inilah struktur tabel disusun. Karena elektron terluar menentukan sifat kimia suatu unsur, unsur-unsur yang segolongan umumnya mempunyai sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur segolongan yang berdekatan mempunyai sifat fisika yang mirip, meskipun massa mereka jauh berbeda. Unsur-unsur seperiode yang berdekatan mempunyai
Sebagai contoh, dalam periode kedua, yang berdekatan dengan Nitrogen (N) adalah Karbon (C) dan Oksigen (O). Meskipun massa unsur-unsur tersebut hampir sama (massanya hanya selisih beberapa satuan massa atom), mereka mempunyai sifat yang jauh berbeda, sebagaimana bisa dilihat dengan melihat alotrop mereka: oksigen diatomik adalah gas yang dapat terbakar, nitrogen diatomik adalah gas yang tak dapat terbakar, dan karbon adalah zat padat yang dapat terbakar (ya, berlian pun dapat terbakar!).
Sebaliknya, yang berdekatan dengan unsur Klorin (Cl) di tabel periodik, dalam golongan Halogen, adalah Fluorin (F) dan Bromin (Br). Meskipun massa unsur-unsur tersebut jauh berbeda, alotropnya mempunyai sifat yang sangat mirip: Semuanya bersifat sangat korosif (yakni mudah bercampur dengan logam membentuk garam logam halida); klorin dan fluorin adalah gas, sementara bromin adalah cairan bertitik didih yang rendah; sedikitnya, klorin dan bromin sangat berwarna.
Nilai utama dari tabel periodik adalah kemampuan untuk memprediksi sifat kimia dari sebuah unsur berdasarkan lokasi di tabel. Perlu dicatat bahwa sifat kimia berubah banyak jika bergerak secara vertikal di sepanjang kolom di dalam tabel dibandingkan secara horizontal sepanjang baris.
- Kelompok adalah kolom dalam tabel unsur kimia.
Kelompok bisa dianggap sebagai metode yang paling penting dari mengklasifikasi elemen. Pada beberapa kelompok, unsur-unsurnya ada yang sangat mirip dan memiliki tren yang jelas jika ditelusuri menurun di dalam kolom. kelompok - kelompok ini sering diberi nama umum (tak sistematis) sebagai contoh: alkali, alkalin, halogen dan gas mulia. Beberapa kelompok lainnya dalam tabel tidak menampilkan sebanyak persamaan maupun tren vertikal (sebagai contoh Kelompok 14 dan 15), kelompok ini tidak memiliki nama umum.
- Baris dalam tabel periodik elemen.
Walaupun kelompok-kelompok adalah cara yang paling umum untuk mengklasifikasi elemen, ada beberapa bagian di tabel unsur yang tren horisontalnya dan kesamaan sifatnya lebih penting dan mencolok daripada tren vertikal. Fenomena ini terjadi di d-blok (atau "logam transisi"), dan terutama f-blok, dimana lantinida dan actinida menunjukan sifat berurutan yang sangat mencolok.
Tren Periodisitas dalam Golongan
Teori struktur atom kuantum mekanika modern menjelaskan tren kelompok dengan memproposisikan bahwa unsu dalam kelompok yang sama memiliki konfigurasi valensi elektron yang sama, yang merupakan faktor terpenting penyebab sifat kimia. Unsur-unsur dalam kelompok yang sama juga menunjukkan pola radius atom, energi ionisasi, dan electronegativity. Dari urutan atas ke bawah dalam kelompok, radius atom elemen bertambah besar. Karena lebih abnyak susunan energi yang terisi, elektron valensi terletak lebih jauh dari inti. Dari urutan atas, setiap unsur memiliki energi ionisasi yang lebih rendah dari unsur sebelumnya karena lebih mudahnya sebuah electron terlepas karena atom tidak terikat seketatnya. Demikian pula, sebuah kelompok juga amenampilkan penurunan electronegativity dari urutan atas ke bawah karena peningkatan jarak antara elektron valensi dan inti.
Tren periodisas dari energi ionisasi Semua perioda bermulai pada titik minimum alkali, adan berakhir pada titik maximum di gas mulia.
Unsur-unsur dalam periode yang sama memiliki tren radius atom, energi ionisasi, electron Affinity, dan electronegativity. Dari kiri ke kanan, radius atom biasanya menurun. Hal ini terjadi karena setiap elemen mendapat tambahan proton dan elektron yang menyebabkan electron tertarik lebih dekat ke inti. Penurunan radius atom ini juga menyebabkan meningkatnya energi ionisasi jika bergerak dari urutan kiri ke kanan. Semakin rapat terikatnya sebuah elemen, semakin banyak energi yang diperlukan untuk mengambil sebuah electron. Demikian juga electronegativity, yang meningkat bersamaan dengan energi ionisasi karena tarikan oleh inti pada elektron. Afinitas Electron juga mempunyai tren, walau tidak semenyolok pada sebuah perioda. Logam (bagian kiri dari perioda) pada umumnya memiliki afinitas electron yang lebih rendah dibandingkan electron nonmetals (perioda sebelah kanan), dengan pengecualian gas mulia.
Sejarah
Tabel periodik pada mulanya diciptakan tanpa mengetahui struktur dalam atom: jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom lalu dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara beberapa sifat tertentu dan
Beberapa triade | ||
Unsur | | Kepadatan |
Klorin | 35,5 | 0,00156 g/cm3 |
Bromin | 79,9 | 0,00312 g/cm3 |
Iodin | 126,9 | 0,00495 g/cm3 |
| | |
Kalsium | 40,1 | 1,55 g/cm3 |
Stronsium | 87,6 | 2,6 g/cm3 |
Barium | 137 | 3,5 g/cm3 |
Temuan ini kemudian diikuti oleh ahli kimia Inggris, yaitu John Alexander Reina Newlands, yang pada tahun 1865 memperhatikan bahwa unsur-unsur yang bersifat mirip ini berulang dalam interval delapan, yang ia persamakan dengan oktaf musik, meskipun hukum oktaf-nya diejek oleh rekan sejawatnya. Akhirnya, pada tahun 1869, ahli kimia Jerman Lothar Meyer dan ahli kimia Rusia Dmitry Ivanovich Mendeleyev hampir secara bersamaan mengembangkan tabel periodik pertama, mengurutkan unsur-unsur berdasarkan massanya. Akan tetapi, Mendeleyev meletakkan beberapa unsur menyimpang dari aturan urutan
0 komentar:
Posting Komentar